Judul postingan ini benar-benar mewakili pertanyaan besar saya ketika 6 tahun lalu saya diterima sebagai karyawati di sebuah tempat terapi untuk anak berkebutuhan khusus. Seumur-umur saya gak pernah tau apa itu anak berkebutuhan khusus. Pada saat pertama kali masuk kerja saya hanya bisa bengong saja liat special need kids itu berkeliaran di kantor. Ada yg sibuk ngiler, ada yg lari sana sini pokoknya tingkah lakunya aneh bin ajaib. Dan yang tidak pernah saya liat sebelumnya. Saya pun dengan polosnya mendatangi seorang anak yang sibuk membenturkan kepalanya di dinding kaca, betapa kagetnya saya ketika saya ajak ngomong si anak sama sekali tidak peduli bahkan tidak ada kontak mata dengan saya. Saya sempat kebingungan gimana caranya kasi tau si anak supaya tidak menyakiti diri sendiri.
Saya pun bertanya kepada para terapis tentang kondisi mereka. Saya baru ngeh klo itu yang namanya anak autis. Dan benar saja perilaku anak autis tidak hanya sebatas itu saja. Banyak macamnya dan dibutuhkan tenaga ekstra untuk handle mereka.
Auitsme bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan gangguan perkembangan sehingga anak tidak dapat berkembang secara umum. Sepengetahuan saya autis kasus berat tidak dapat disembuhkan tetapi hanya bisa dimaksimalkan potensinya saja. Karena penderita autis di usia berapapun masih akan menunjukkan perilaku autisnya.
Tempat saya bekerja adalah terapi untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) yang meliputi kasus :
- Autis (spektrum, mild ataupun pure)
- ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
- ADD (Attention Deficit Disorder)
- PDD (Pervasive Developmental Disorder)
- PDD NOS (Pervasive Developmental Disorder Not Otherwise Specified))
- Speech Delay
- Down Syndrom
- Dyslexia (Kesulitan membaca)
- Behaivour problem dan masih banyak lagi kasus lainnya
Bahkan ada kasus yang merupakan gabungan dari beberapa kasus di atas. Tidak dapat dibayangkan betapa hebatnya para orang tua yang memiliki special needs kid karna butuh tenaga ekstra, kesabaran tanpa batas serta biaya yang tidak murah tentunya.
Untuk anak autis gejala awal (berdasarkan pengalaman saya selama bekerja) sebagai berikut :
- Tidak ada kontak mata (kalopun ada sebentar aja hanya dalam itungan detik)
- Belum bisa berbicara dan berkomunikasi
- Sibuk dengan dunianya sendiri
- Flapping (mengibaskan kedua tangan) secara berulang-ulang
- Jalannya jinjit
- Menyukai hal tertentu saja dan melakukannya secara berulang-ulang (misal : memutar bola, melihat angka, menyukai garis lurus dsb)
- Bahkan ada yang belum bisa mengunyah padahal untuk anak usia mereka seharusnya sudah bisa
Dari buku yang pernah saya baca berjudul Chlidren With Starving Brain, penyebab autis masih belum dapat dipastikan. Namun berdasarkan sharing para orang tua ada beberapa macam penyebabnya (sekali lagi ini berdasarkan pengalaman saya saja)
- Genetika (ada beberapa kasus karna faktor genetik atau keturunan)
- Keracunan logam berat pada saat janin dalam kandungan. Logam berat di sini yang dimaksud adalah merkuri, timbal, cadnium yang umumnya terdapat pada asap kendaraan, makanan serta kosmetik
Apapun yang saya posting tentang Autis di sini berdasarkan pengalaman pribadi saya. Jika ada kekurangan saya mohon maaf karna saya pribadi bukan orang dengan latar belakang psokologi. Hanya sekedar berbagi, untuk menambah pengetahuan saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar